Dalam sambutannya, Pak Pathan menyoroti nilai-nilai budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan arus modernisasi. "Sabtu Budaya bukan hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga upaya nyata untuk melestarikan kekayaan budaya kita. Mari jadikan ini sebagai momentum untuk mengenang dan memperkenalkan nilai-nilai luhur tradisi kita kepada generasi muda," ujarnya.

 

Berbagai permainan tradisional menjadi menu utama pada Sabtu Budaya kali ini. Terompa Panjang menjadi ajang persaingan seru antara guru putra, guru putri, dan siswa-siswi SMKN 1 Pringgabaya. Kebersamaan dan semangat sportifitas tampak dalam setiap gerakan, mengukuhkan ikatan kekeluargaan di lingkungan sekolah.

 

 

Tarik Tambang juga menjadi permainan yang dinanti-nanti, di mana guru-guru Dikelompokkan menjadi 2 kelompok, Siswa putra 2 Kelompok Dan Siswa Putri 2 Kelompok mereka saling beradu kekuatan dengan penuh semangat. Aura kebersamaan semakin terasa, menciptakan momen yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkuat solidaritas di antara warga sekolah.

 

Puncak acara Sabtu Budaya dimeriahkan dengan pertunjukan Pencak Silat Tapak Suci oleh siswa-siswi ekstrakurikuler Pencak Silat SMKN 1 Pringgabaya. Gerakan yang penuh keindahan dan kekuatan menciptakan suasana kagum di antara penonton.

Tidak ketinggalan, terompah tempurung kelapa menjadi permainan yang mengundang tawa ceria dari siswa-siswi SMKN 1 Pringgabaya. Mereka dengan lincah dan penuh semangat berlomba-lomba memperlihatkan kepiawaian dalam memainkan terompa tempurung kelapa.

Kepala Sekolah, Pak Pathan, menyatakan kebahagiaannya melihat antusiasme seluruh warga sekolah dalam mengikuti Sabtu Budaya. "Ini adalah bentuk kekompakan dan kebersamaan kita dalam menjaga warisan budaya. Semoga Sabtu Budaya menjadi tradisi yang terus dijaga dan ditingkatkan di SMKN 1 Pringgabaya," tutupnya. Dengan keseruan dan kegembiraan, Sabtu Budaya berhasil membawa semangat keberagaman dan kekayaan budaya lokal di SMKN 1 Pringgabaya.